Lubang hitam adalah bagian dari Ruang Waktu yang merupakan gravitasi paling kuat, bahkan cahaya tidak bisa kabur. Teori Relativitas Umum memprediksi bahwa butuh massa besar untuk menciptakan sebuah Lubang Hitam yang berada di Ruang Waktu. Di sekitar Lubang Hitam ada permukaan yang di sebut Event Horizon. Lubang ini disebut
"hitam" karena menyerap apapun yang berada disekitarnya dan tidak dapat kembali lagi, bahkan cahaya. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati. Teori Medan Quantum dalam Ruang-waktu melengkung memprediksi bahwa Event Horizon memancarkan radiasi disekitarnya dengan suhu
yang terbatas. Suhu ini berbanding terbalik dengan massa Lubang hitam,
sehingga sulit untuk diamati Lubang hitam bermassa bintang atau lebih.
Sejarah
Teori adanya lubang hitam pertama kali diajukan pada abad ke-18 oleh John Michell and Pierre-Simon Laplace, selanjutnya dikembangkan oleh astronom Jerman bernama Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan berdasar pada teori relativitas umum dari Albert Einstein, dan semakin dipopulerkan oleh Stephen William Hawking.
Istilah
lubang hitam mulai populer ketika John Archibald Wheeler
menggunakannya pada ceramah-ceramahnya pada tahun 1967. Walaupun ia
dianggap luas sebagai pencetus pertama istilah ini, namun ia selalu
menampik dengan pernyataan bahwa ia bukanlah penemu istilah ini.
Asal-mula lubang hitam
Lubang Hitam tercipta ketika suatu obyek tidak dapat bertahan dari kekuatan tekanan gaya gravitasinya
sendiri. Banyak obyek (termasuk matahari dan bumi) tidak akan pernah
menjadi lubang hitam. Tekanan gravitasi pada matahari dan bumi tidak
mencukupi untuk melampaui kekuatan atom dan nuklir
dalam dirinya yang sifatnya melawan tekanan gravitasi. Tetapi
sebaliknya untuk obyek yang bermassa sangat besar, tekanan gravitasi-lah
yang menang.
0 komentar:
Posting Komentar