Selasa, 11 November 2014

Vampir


Vampir adalah tokoh dalam mitologi dan legenda yang hidup dengan memakan intisari kehidupan (biasanya dalam bentuk darah) dari makhluk hidup lain. Meskipun kepercayaan terhadap setan penghisap darah terdapat dalam berbagai budaya dan telah ada sejak zaman kuno, istilah vampir sendiri baru populer pada awal abad ke-18 setelah masuknya legenda vampir ke Eropa Barat dari daerah Balkan dan Eropa Timur. Di daerah-daerah tersebut juga terdapat legenda mengenai makhluk-makhluk seperti vampir, misalnya vrykolakas di Yunani dan strigoi di Rumania yang juga ikut meningkatkan kepercayaan vampir di Eropa.
Vampir dalam legenda Balkan dan Eropa Timur memiliki penampilan yang beragam (mulai dari makhluk mirip manusia sampai mayat hidup) sedangkan di Eropa Barat, vampir digambarkan sebagai makhluk yang berpenampilan rapi dan mewah. Adalah cerita The Vampyre (1819) karangan John Polidori yang membentuk citra tersebut. Karya tersebut dianggap sebagai karya tentang vampir yang paling berpengaruh di awal abad ke19 dan telah mengilhami karya-karya selanjutnya seperti Varney the Vampire dan bahkan Dracula.
Novel Dracula (1897) karya Bram Stoker dikenang sebagai karya klasik yang menjadi dasar bagi cerita vampir pada masa modern. Novel Dracula mengambil unsur dari legenda manusia serigala dan setan sejenisnya, dan menggabungkannya dengan konsep keabadiaan serta sistem masyarakat masa Victoria. Suksesnya buku ini memicu munculnya genre vampir yang masih tetap populer hingga saat ini melalui buku, film, permainan video, dan acara televisi. Vampir juga telah menjadi figur dominan dalam genre horor.
Vampir umumnya diceritakan keluar dari makamnya pada malam hari untuk menggigit orang-orang dengan taringnya yang panjang dan mengisap darah mereka. Korban yang digigitnya biasanya akan menjadi vampir juga. Menurut beberapa mitos, vampir tidak tampak di cermin karena mereka tidak memiliki jiwa. Dalam cerita fiksi modern, vampir bisa menjelma menjadi kelelawar, serigala, bahkan gumpalan gas, dan harus menjauhkan diri dari sinar matahari.

Etimologi

Kata vampire dalam bahasa Inggris pertama kali muncul pada tahun 1734 dalam sebuah cerita berjudul Travels of Three English Gentlemen yang diterbitkan dalam Harleian Miscellany pada tahun 1745.[12][13] Setelah Austria menguasai daerah utara Serbia dan Oltenia pada 1718, pejabat setempat menyadari adanya masyarakat lokal yang melakukan praktik penggalian jenazah dan "pembunuhan vampir". Laporan ini kemudian disebarkan ke masyarakat luas.
Istilah bahasa Inggris, vampire, berasal dari bahasa Jerman vampir (kemungkinan melalui bahasa Perancis: vampyre). Bahasa Jerman sendiri mengambilnya pada awal abad ke-18 dari bahasa Serbia, вампир/vampir. Istilah tersebut masuk ke bahasa Jerman pada masa ketika Serbia masuk dalam Kekaisaran Austria, pada saat itu diceritakan adanya seorang vampir bernama Arnold Paole.
Bentuk Serbia tersebut memiliki kesamaan dengan bahasa Slavia lainnya: вампир (vampir, Bahasa Bulgaria), upir /upirina (Bahasa Kroasia), upír (Bahasa Ceko dan Bahasa Slovakia), wąpierz (bahasa Polandia), упир (upyr, bahasa Ukraina), упырь (upyr, bahasa Rusia), упыр (upyr, bahasa Belarusia). Asal katanya sendiri belumlah jelas. Pendapat yang populer adalah bahwa itu berasal dari bahasa Proto-Slavia, *ǫpyrь dan *ǫpirь. Teori lainnya yang adalah bahwa bahasa Slavia menyerapnya dari bahasa Turki.
Penggunaan pertama bentuk Rusia kuno, Упирь (Upir), terdapat dalam dokumen yang bertahun 6555 (1047 M). Itu merupakan tanda penerbit dalam sebuah manuskrip dari Kitab Mazmur yang ditulis oleh seorang pendeta yang menyalinnya dari Aksara Glagolitik ke aksara Sirilik untuk pangeran Novgorod, Volodymyr Yaroslavovych. Sang pendeta menuliskan namanya "Upir' Likhyi " (Оупирь Лихыи), yang bermakna "Vampir jahat" atau "Vampir busuk". Nama yang aneh ini disebut sebagai contoh paganisme dan penggunaan nama julukan sebagai nama pribadi.
Penggunaan awal lainnya dari kata tersebut terdapat dalam risalah anti-pagan berjudul "Firman Santo Grigoriy", bertahun antara abad ke-11 sampai 13 M. Pada saat itu dilaporkan adanya pemujaan pagan terhadap upyri.

Vampir dalam legenda dan mitologi

Kepercayaan terhadap vampir telah ada selama berabad-abad. Kebudayaan Mesopotamia (termasuk Lilith dan Edimmu dalam mitologi Sumeria, Assyria, dan Babylonia), Yahudi, Yunani kuno, dan Romawi kuno menceritakan mengenai setan atau roh yang mirip dengan vampir modern. Tetapi vampir yang dikenal sekarang berasal dari Eropa Tenggara abad ke-18.
Dalam sebagian besar cerita rakyat, vampir adalah mayat hidup, korban bunuh diri, atau penyihir tetapi vampir juga bisa diciptakan dari roh jahat yang masuk ke suatu mayat dan melalui gigitan vampir lain. Legenda ini semakin lama semakin meluas dan bahkan di beberapa daerah menyebabkan histeria massal dan beberapa orang dituduh sebagai vampir.

Gambaran umum dan atribut

Dalam legenda-legenda di Eropa, vampir biasanya digambarkan bertubuh membengkak dari tubuh normal dan berwarna merah gelap. Dalam peti matinya, vampir mengeluarkan darah dari mulut dan hidungnya dan kadang-kadang dengan mata kiri yang terbuka. Setelah dikubur, mayat yang merupakan vampir tetap mengalami pertumbuhan gigi, rambut, dan kuku.

Perubahan menjadi vampir

Proses menjadi vampir berbeda-beda dalam beberapa kepercayaan. Di Slavia dan Cina, mayat yang dilangkahi oleh kucing atau anjing akan menjadi mayat hidup. Dalam kepercayaan Rusia, vampir adalah penyihir atau manusia yang semasa hidupnya menentang Gereja.
Ritual budaya kadang dilakukan untuk mencegah orang yang baru saja meninggal berubah menjadi mayat hidup, misalnya mengubur mayat secara terbalik atau menaruh benda-benda duniawi seperti arit atau sabit di dekat makam dengan maksud agar setan yang mendatangi mayat merasa senang atau supaya roh sang mayat merasa tentram sehingga tidak akan bangkit dari peti mati. Cara ini mirip dengan praktik penguburan orang Yunani kuno yang mengharuskan untuk menaruh sekeping obolus di mulut mayat supaya roh mayat tersebut bisa melewati sungai Styx.
Tradisi ini terus berkembang menjadi kepercayaan Yunani tentang vrykolakas, yang mana sebuah salib dan tembikar bertuliskan "Yesus Kristus berkuasa" ditaruh bersama mayat untuk mencegah mayat tersebut berubah menjadi vampir. Cara lainnya yang dipraktikkan di Eropa meliputi pemotongan tendon di lutut atau penaburan biji opium atau pasir di tanah pemakaman; Ini bertujuan agar sang vampir menghabiskan sepanjang malam dengan menghitung biji-bijian tersebut.
Dalam suatu cerita tradisional Cina, jika ada vampir yang melihat sekarung beras, maka vampir tersebut akan menghitung tiap butirnya; Mitos ini juga muncul di anak benua India dan dalam cerita masyarakat Amerika Selatan tentang penyihir dan roh jahat.

Mengenali vampir

Banyak ritual dilakukan dilakukan untuk mengidentifikasi seorang vampir. Salah satu cara mencari kuburan vampir adalah dengan menggunakan anak perawan yang menunggangi kuda perawan dan berjalan di pemakaman. Menurut kepercayaan, kuda tersebut akan menolak melewati makam vampir. Umumnya yang dipakai adalah kuda hitam meskipun di Albania yang digunakan adalah kuda putih. Selain itu, lubang di atas makam dipercaya sebagai tanda vampir.
Mayat yang dicurigai sebagai vampir biasanya digambarkan memiliki penampilan yang lebih bagus dari yang seharusnya dan tidak menampakkan tanda-tanda pembusukkan. Dalam beberapa kasus, ketika kuburan seorang vampir dibuka, mayat tersebut berlumuran darah korban di wajahnya. Bukti bahwa seorang vampir aktif di suatu daerah ditandai dengan kematian ternak, domba, sanak keluarga atau tetangga.
Vampir dalam cerita rakyat juga kadang-kadang melempar batu ke atap rumah, memindahkan barang-barang, dan memberi mimpi buruk dalam tidur seseorang.

Perlindungan

Sampul majalah Strange Tales of Mystery and Terror edisi January 1933, menggambarkan manusia yang menggunakan salib untuk melwan vampir.
Benda-benda tertentu bisa digunakan untuk melawan vampir. Bawang putih, dan air suci sangat umum dalam cerita vampir. Setiap daerah memiliki benda pengusir vampir tersendiri.
Di Eropa, biji sesawi yang ditaburkan di atap rumah dipercaya dapat menjauhkan dari vampir. Benda suci lainnya adalah salib, rosario, dan air suci. Vampir dikatakan tidak bisa masuk ke tempat suci seperti gereja atau kuil, vampir juga tidak bisa melewati air. Meskipun secara tradisional tidak dianggap sebagai benda keramat, cermin digunakan untuk mengusir vampir dengan cara ditempatkan di depan pintu.
Dalam kepercayaan tertentu, vampir tidak punya bayangan. Ciri vampir ini digunakan oleh Bram Stoker dalam Dracula dan menjadi populer di antara para penulis dan pembuat film.

Membunuh vampir

Cara yang digunakan untuk membunuh vampir sangat bervarisi dan sebagian besar berasal dari budaya Slavia selatan. Di Rusia dan negara-negara Baltik, digunakan tanaman Ash, di Serbia digunakan tanaman Hawthorn, dan ek di Silesia. Vampir yang menjadi sasaran ditusuk di bagian jantungnya, meskipun di Rusia dan Jerman utara yang diserang adalah mulutnya sedangkan di bagian timur laut Serbia yang menjadi sasaran adalah perutnya.
Menusuk dada vampir adalah suatu cara untuk "mengempiskan" vampir; Cara ini serupa dengan mengubur benda tajam seperti arit sehingga vampir akan tertusuk benda tersebut ketika vampir tersebut membengkak. Pemenggalan sering dilakukan di Jerman dan daerah Slavia barat dengan kepala sang vampir dikubur terpisah dari tubuhnya. Cara ini dilakukan untuk mempercepat perginya roh dari tubuh. Kepala, tubuh, dan pakaian vampir juga dipaku ke tanah agar vampir tersebut tidak bisa bangkit lagi.
 
Peralatan untuk membunuh vampir
Orang-orang Gipsi memasukan besi atau jarum ke dalam jantung mayat dan memasang besi di mulut, mata, telinga, dan jari-jari mayat ketika penguburan. Mereka juga memasukan tanaman Hawthorn ke dalam kaus kaki mayat. Cara-cara yang lainnya adalah dengan menuangkan air mendidih di atas makam atau membakar mayat sampai menjadi abu.
Di Balkan, vampir juga bisa dibunuh dengan ditembak, ditenggelamkan, diulangi penguburannya, diperciki air suci, atau dengan eksorsisme. Di Rumania, bawang putih ditaruh di mulut mayat dan pada abad ke-19 dilakukan penembakan pada peti mati untuk mencegah munculnya vampir. Dalam kasus tertentu, tubuh vampir dipotong-potong dan dibakar. Di daerah Sakson di Jerman, buah lemon ditaruh di mulut mayat yang dicurigai sebagai vampir.

0 komentar:

Posting Komentar